Istriku bukan bidadari tapi akupun bukan malaikat

Bagikan


Alhamdulillah,
salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, keluarga, dan sahabatnya.

Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengal...aman Anda selama mengarungi bahtera
rumah tangga? Semulus dan seindah yang Anda bayangkan dahulu?

Mungkin saja Anda menjawab, "Tidak."

Akan tetapi, izinkan saya berbeda dengan Anda: "Ya," bahkan lebih
indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.

Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamika, lika-liku,
dan pasang surut. Kadang Anda senang, dan kadang Anda bersedih. Tidak jarang,
Anda tersenyum di hadapan pasangan Anda, dan kadang kala Anda cemberut dan
bermasam muka.

Bukankah demikian, Saudaraku?

Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi
hari-hari Anda. Semakin lama umur pernikahan Anda, maka semakin berat dan
bertambah banyak perjuangan yang harus Anda tunaikan.

Tanggung jawab terhadap putra-putri, pekerjaan, karib kerabat, masyarakat,
dan lain sebagainya.

Di antara tanggung jawab yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan Anda
ialah tanggung jawab terhadap pasangan hidup Anda.

Sebelum menikah, sah-sah saja Anda sebagai calon suami membayangkan bahwa
pasangan hidup Anda cantik rupawan, bangsawan, kaya raya, patuh, pandai
mengurus rumah, penyayang, tanggap, sabar, dan berbagai gambaran indah.

Bukankah demikian, Saudaraku?

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا
وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

"Biasanya, seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta
kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya
engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung."
(Muttafaqun 'alaihi)

Al-Qurthubi menjelaskan makna hadits ini dengan berkata, "Empat
pertimbangan inilah yang biasanya mendorong seorang lelaki untuk menikahi
seorang wanita. Dengan demikian, hadits ini sebatas kabar tentang fakta yang
terjadi di masyarakat, dan bukan perintah untuk menjadikannya sebagai
pertimbangan. Secara tekstual pun, hadits ini menunjukkan bahwa dibolehkan
menikahi seorang wanita dengan keempat pertimbangan itu. Akan tetapi,
hendaknya pertimbangan agama lebih didahulukan."

Keterangan al-Qurthubi ini semakna dengan hadits yang diriwayatkan oleh
shahabat Abdullah bin Amr al-'Ash radhiyallahu 'anhu, "Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ
يُرْدِيَهُنَّ وَلاَ تَزَوَّجُوهُنَّ لِأَمْوَالِهِنَّ فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ
أَنْ تُطْغِيَهُنَّ وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ وَلَأَمَةٌ
خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ

'Janganlah engkau menikahi wanita hanya karena kecantikan parasnya, karena
bisa saja parasnya yang cantik menjadikannya sengsara. Jangan pula engkau
menikahinya karena harta kekayaannya, karena bisa saja harta kekayaan yang ia
miliki menjadikan lupa daratan. Akan tetapi, hendaklah engkau menikahinya
karena pertimbangan agamanya. Sungguh, seorang budak wanita berhidung pesek
dan berkulit hitam, tetapi ia patuh beragama, lebih utama dibanding mereka
semua.'" (Hr. Ibnu Majah; oleh al-Albani dinyatakan sebagai hadits
yang lemah)

Akan tetapi, sekarang, setelah Anda menikah, terwujudkah seluruh impian dan
gambaran yang dahulu terlukis dalam lamunan Anda?

Bila benar-benar seluruh impian Anda terwujud pada pasangan hidup Anda, maka
saya turut mengucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat. Bila tidak,
maka tidak perlu berkecil hati atau kecewa.

Saudaraku, besarkan hati Anda, karena nasib serupa tidak hanya menimpa Anda
seorang, tetapi juga menimpa kebanyakan umat manusia.

عَنْ أَبِى مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ
مِنَ النِّسَاءِ إِلاَّ آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ
عِمْرَانَ، وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ
عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ

Abu Musa radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Banyak lelaki yang berhasil menggapai kesempurnaan,
sedangkan tidaklah ada dari wanita yang berhasil menggapainya kecuali Asiyah
istri Fir'aun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya, kelebihan Aisyah
dibanding wanita lainnya bagaikan kelebihan bubur daging [1] dibanding
makanan lainnya." (Muttafaqun 'alaihi)

Saudaraku, berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, karena
pasangan hidup Anda adalah wanita terbaik untuk Anda!

Anda tidak percaya? Silakan Anda membuktikannya. Bacalah sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berikut ini, lalu terapkanlah pada istri Anda.

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا
آخَرَ

"Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang
beriman. Bila ia tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan
perangainya yang lain." (Hr. Muslim)

Saudaraku, Anda kecewa karena istri Anda kurang pandai memasak? Tidak perlu
khawatir, karena ternyata istri Anda adalah penyayang.

Anda kurang puas dengan istri Anda yang kurang pandai mengurus rumah dan
kurang sabar? Tidak usah berkecil hati, karena ia begitu cantik rupawan.

Anda berkecil hati karena istri Anda kurang cantik? Segera besarkan hati
Anda, karena ternyata istri Anda subur sehingga Anda mendapatkan karunia
keturunan yang shalih dan shalihah. Coba Anda bayangkan, betapa besar
penderitaan Anda bila Anda menikahi wanita cantik akan tetapi mandul.

Demikianlah seterusnya.

Tidak etis dan tidak manusiawi bila Anda hanya pandai mengorek kekurangan
istri, namun Anda tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya.
Buktikan Saudaraku, bahwa Anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar,
sehingga Anda peka dan lihai dalam membaca kelebihan pasangan Anda.

Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam
membaca segala hal, termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan,

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ
إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً، وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى . قَالَتْ:
فَقُلْتُ مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي
رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِيْنَ لاَ وَرَبِّ مُحَمَّدٍ، وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى
قُلْتِ لاَ وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ. قَالَتْ: قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ

“Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku,
‘Sungguh, aku mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila
engkau sedang marah kepadaku.’ Spontan, Aisyah bertanya, ‘Darimana engkau
dapat mengetahui hal itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila engkau sedang ridha
kepadaku, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan
Muhammad. Adapun bila engkau sedang dirundung amarah, maka ketika engkau
bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’’ Mendengar penjelasan
ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, ‘Benar, sungguh demi Allah, wahai
Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan, kecuali namamu
saja.’” (Muttafaqun 'alaihi)

Demikianlah teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau begitu
peka dengan suasana hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati
istrinya dari ucapan sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk menyembunyikan
isi hatinya, tetap bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara
bersumpahnya. Luar biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada
bandingnya.

Tidak mengherankan, bila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

(خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

"Orang terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik dalam
memperlakukan istrinya, dan aku adalah orang terbaik di antara kalian dalam
memperlakukan istriku." (Hr. At-Tirmidzi)

Bagaimana dengan Anda, Saudaraku? Dengan apa Anda dapat mengenali dan meraba
suasana hati pasangan Anda?

Saudaraku, tidak ada salahnya bila sejenak Anda kembali memutar lamunan dan
gambaran tentang istri ideal dan idaman yang pernah singgah dalam benak Anda.
Selanjutnya, bandingkan gambaran istri idaman Anda dengan gambaran Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kaum wanita berikut ini,

الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ ، إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ
بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ

"Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya,
niscaya engkau menjadikannya patah, dan bila engkau bersenang-senang
dengannya, niscaya engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan ia
adalah bengkok." (Muttafaqun 'alaihi)

Pada riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَسْتَقِيمُ لَكَ الْمَرْأَةُ عَلَى خَلِيقَةٍ وَاحِدَةٍ وَإِنَّمَا هِيَ
كَالضِّلَعُ إِنْ تُقِمْهَا تَكْسِرْهَا وَإِنْ تَتْرُكْهَا تَسْتَمْتِعْ بِهَا
وَفِيهَا عِوَجٌ

"Tidak mungkin istrimu kuasa bertahan dalam satu keadaan.
Sesungguhnya, wanita itu bak tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya,
niscaya engkau menjadikannya patah. Adapun bila engkau biarkan begitu saja,
maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, (tetapi hendaklah engkau ingat)
ia adalah bengkok.” (Hr. Ahmad)

Nah, sekarang, silakan Anda mengorek memori Anda tentang wanita pendamping
hidup Anda. Temukan berbagai kelebihan padanya, dan selanjutnya tersenyumlah,
karena ternyata istri Anda memiliki banyak kelebihan.

Lalu, bila pada suatu hari Anda merasa tergoda oleh kecantikan wanita lain,
maka ketahuilah bahwa sesuatu yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga
telah dimiliki oleh istri Anda. Maka, bergegaslah untuk membuktikan hal ini
pada istri Anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ
مَعَهَا مِثْلَ الَّذِي مَعَهَا

"Bila engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka
segeralah datangi istrimu! Sesungguhnya, istrimu memiliki seluruh hal yang
dimiliki oleh wanita yang engkau lihat itu." (Hr. At-Tirmidzi)

Demikianlah caranya agar Anda dapat senantiasa puas dan bangga dengan
pasangan hidup Anda. Anda selalu dapat merasa bahwa ladang Anda tampak hijau,
sehijau ladang tetangga, dan bahkan lebih hijau.

Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada
Anda. Semoga Allah memberkahi bahtera rumah tangga Anda.

Sebaliknya, sebagai calon istri, Anda juga berhak untuk mendambakan pasangan
hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh
perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya.

Betapa indahnya gambaran rumah tangga Anda, dan betapa istimewanya pasangan
hidup Anda, andai gambaran Anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian,
Saudariku?

Saudariku, setelah Anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah
menghiasi lamunan Anda ini terwujud pada pasangan hidup Anda?

Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan
akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati.

Besarkan hatimu, wahai Saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup Anda
ternyata terdapat banyak kelebihan.

Bila selama ini, Saudari ciut hati karena suami Anda miskin harta, maka tidak
perlu khawatir, karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab.

Bila selama ini, Saudari kecewa karena suami Anda ternyata kurang tampan,
maka percayalah bahwa ia setia dan bertanggung jawab.

Andai selama ini, Saudari kurang puas karena suami Anda kurang perhatian
dengan urusan dalam rumah, tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar
rumah.

Juga, andai selama ini, sikap suami Anda terhadap Anda kurang simpatik, maka
tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecawaan, karena ia masih punya jasa baik
yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata, selama ini, suami Anda telah
menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda merasakan kebahagiaan menimang
putra-putri Anda.

Saudariku, Anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada
pada diri suami Anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya.
Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya.

Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami Anda dapat
menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga Anda. Bukan hanya hancur di
dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak.

Saudariku, simaklah peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berikut ini. Agar anda dapat menjadikan bahtera rumah tangga Anda seindah
dambaan Anda.

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ، قِيلَ:
أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ
الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ
شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata
kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu
kufur/ingkar.” Spontan, para shahabat bertanya, “Apakah yang engkau maksud
adalah mereka kufur/ingkar kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka terbiasa
ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau
berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal
padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, ‘Aku tidak pernah mendapatkan
kebaikan sedikit pun darimu.’” (Muttafaqun 'alaihi)

Anda mendambakan kebahagian dalam rumah tangga?

Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman
tangan suami Anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami Anda rela
membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah
tangga kepada Anda.

Percayalah Saudariku, suami Anda adalah pasangan terbaik untuk Anda.

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا
وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا اُدْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan
Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak
akan dikatakan kepadanya, 'Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun
yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya)

Tidakkah Anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan
kebebasan masuk surga dari pintu yang mana pun?

Kunci Keberhasilan Rumah Tangga

Saudaraku, mungkin selama ini Anda bersama pasangan hidup Anda, terus
berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk
Anda berdua.

Anda berhasil menemukannya?

Bila Anda berhasil, maka saya ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum,
maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga Anda pada firman Allah
berikut,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ
دَرَجَةٌ

"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu
tingkat daripada istrinya." (Qs. al-Baqarah: 228)

Hak pasangan Anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada Anda.
Semakin banyak Anda menuntut hak Anda, maka semakin banyak pula kewajiban
yang harus Anda tunaikan untuknya.

Shahabat Abdullah bin 'Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini
dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, "Sesungguhnya,
aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila
istriku berdandan demiku, karena Allah Ta'ala telah berfirman,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf.’

Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga
telah berfirman,

وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

‘Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada
istrinya.’" (Hr. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari)

Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah Anda
berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah?
Selama ini, sejatinya, untuk siapa Anda berdandan? Benarkah Anda berdandan
untuk pasangan Anda, ataukah Anda berdandan dan tampil menawan untuk orang
lain?

Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian
adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak
bagi Anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan Anda sedang
mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisa Anda untuk turut menyelesaikan
pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mencontohkan dalam rumah tangga beliau.

Aisyah radhiyallahu 'anha mengisahkan,

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا سَمِعَ الأَذَانَ خَرَجَ

"Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sebagian
pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara azan dikumandangkan, maka
beliau bergegas menuju ke mesjid." (Hr. Bukhari)

Constance Gager, ketua studi sekaligus asisten profesor di Montclair State
University, Montclair, New Jersey, mengadakan penelitian tentang hubungan
perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan
para suami yang menjadi objek penelitiannya ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu
pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turut serta
dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri.

Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu
pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta
dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu kental dalam
rumah tangga mereka.

Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secara logika, suami yang
dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya pastilah lebih dicintai oleh
istrinya. Tentunya, ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan
suami-istri dalam bercinta.

Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal
yang sama.

Nah, bagaimana dengan diri Anda, wahai Saudaraku?

Selamat membuktikan resep manjur ini! Semoga berbahagia, dan hubungan Anda
berdua semakin romantis dan harmonis.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi Anda. Mohon maaf bila ada
kata-kata yang kurang berkenan. Wallahu a'lam bish-shawab.

Penulis: Ustadz Arifin Badri, Lc., M.A.

Artikel: www.pengusahamuslim.com

===
catatan kaki:
[1] Para ulama pensyarah hadits menjelaskan bahwa bubur daging adalah makanan
paling istimewa di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlebih-lebih
bubur daging mudah pembuatannya dan selanjutnya mudah pula menelannya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingin Aplikasi dan Game ANDROID untuk HH kamu?

KLIK : http://adf.ly/DSbul

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch
The next version of Ubuntu is coming soon

The Ubuntu Counter Project - user number # 34300
BLOG INI SEKEDAR CATATAN BIAR GAK HILANG DAN LUPA. Seluruh isi Blog bebas Etika Copy/Paste. Silahkan COPY - PASTE seluruh isi ARTIKEL dengan bebas. Karena begitu indahnya berbagi informasi.mohon maaf bagi Blogger yang secara sengaja artikelnya saya "bajak" semoga bisa bermanfaat bagi orang banyak ^^

masukkan alamat email anda:

Untuk belangganan ArtikelTerbaru


suryo basuki blog

suryo on Plurk

free counters

Arsip Blog